Langsung ke konten utama

Visualisasi Data dengan Peta sebagai Pendukung Analisis Spasial (Spatial Analysis)

Visualisasi data dengan peta spasial

Analisis spasial atau berbasis kewilayahan akhir-akhir ini semakin banyak diminati. Selain mempunyai daya tarik karena enak dipandang mata, visualisasi spasial dengan peta ini juga dinilai meningkatkan kecepatan pemahaman pengguna informasi yang disajikan.

Bila data yang kita miliki memiliki variabel lokasi atau kontur, visualisasi spasial bisa jadi menjadi pilihan tepat. Dengan berbekal peta berekstensi *shp dan sebuah data lokasi atau kontur, visualisasi spasial dapat diterapkan secara mudah.

Namun kenyataannya, tidak mudah bagi kita untuk melakukan visualisasi data secara spasial. Beberapa data yang diperlukan adalah garis lintang dan bujur, juga data yang akan divisualkan. Misalkan data Angka Kematian Bayi (AKB). Sebelum praktikum, ada baiknya kita pahami dulu apa itu AKB.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Kematian Bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun pada waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. Nilai normatif dari AKB sendiri terbagi menjadi beberapa, < 20 dikatakan rendah, 20 - 39 dikatakan sedang, dan 40 - 70 dikatakan tinggi.

Dalam kesempatan ini, kita akan mempraktikkan bagaimana memvisualisasikan data dengan peta untuk mendukung analisis spasial. Data yang kita gunakan kali ini bersumber dari Dinas Kesehatan Kementerian Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupa Angka Kematian Bayi menurut kabupaten dan kota tahun 2021.

Data Angka Kematian Bayi (AKB) Jawa Timur tahun 2021 menurut kabupaten dan kota dapat diunduh pada tautan berikut. Sedangkan peta Jawa Timur dengan ekstensi *shp dapat diunduh pada tautan berikut. Setelah datanya diunduh, lalu kita akan mempraktikkan bagaimana cara memvisualisasikan data secara spasial (spatial) berdasarkan peta (maps) dengan tahapan sebagai berikut:

#Aktivasi package yang digunakan dalam visualisasi spasial
library(sf)
library(ggspatial)
#Import peta jatim shp
nc <- st_read(dsn="E:/JOKO ADE/R", layer = "jatim")
## Reading layer `jatim' from data source `E:\JOKO ADE\R' using driver `ESRI Shapefile'
## Simple feature collection with 38 features and 17 fields
## Geometry type: MULTIPOLYGON
## Dimension:     XY
## Bounding box:  xmin: 110.8984 ymin: -8.780764 xmax: 116.2634 ymax: -5.527337
## CRS:           NA
#Import data yang divisualisaikan
library(readxl)
akb <- read_excel("akb.xlsx")
head(akb)
## # A tibble: 6 x 4
##   Kako          AKB   Lat  Long
##   <chr>       <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 Pacitan        72 -8.18  111.
## 2 Ponorogo      120 -7.87  111.
## 3 Trenggalek     35 -8.08  112.
## 4 Tulungagung   115 -8.10  112.
## 5 Lumajang      110 -8.13  113.
## 6 Bondowoso     144 -7.92  114.
#Attach data
attach(akb)
## The following objects are masked from akb (pos = 4):
## 
##     AKB, Kako, Lat, Long
## The following objects are masked from akb (pos = 5):
## 
##     AKB, Kako, Lat, Long
## The following objects are masked from akb (pos = 11):
## 
##     AKB, Kako
#Visualisasi AKB
par(mfrow=c(1, 2))
plot(AKB)
boxplot(AKB)
plot of chunk unnamed-chunk-12
Visualisasi plot dan box plot data AKB Jawa Timur tahun 2021

#Menambahkan data dalam peta
nc$AKB2021 <- akb$AKB
nc$lon <- akb$Long
nc$lat <- akb$Lat
nc$nm <- akb$Kako
#Visualisasi spasial
library(maps)
library(ggplot2)
library(ggsn)
ggplot(nc, aes(x = lon, y = lat, fill = AKB2021)) +
  geom_sf() + scale_fill_continuous(low = "#7F0000", high = "#fff7ec", breaks = c(0, 0.1, 0.5, 1)) + #breaks untuk mengatur cut point gradasi
  blank() +
  north(nc, symbol = 3) + #symbol untuk memilih jenis symbol, cek jenisnya di northSymbols()
  scalebar(nc, dist = 50, dist_unit = "km", #dist adalah skala
           transform = TRUE, model = "WGS84") +
  geom_text(aes(label = nm), size = 2)
plot of chunk unnamed-chunk-14
Visualisasi spasial (spatial / maps) AKB menurut kabupaten dan kota Jawa Timur tahun 2021

Demikian sedikit sharing kita semoga sedikit banyak dapat membantu dan bermanfaat bagi seluruh pembaca setia blog sederhana ini. Jangan lupa untuk terus menyimak unggahan menarik dari blog ini. Selamat memahami dan mempraktikan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari P - Value dan Titik Kritis Uji F, Uji t, Uji Chi Square, dan Uji Z Normal dengan R

Mencari nilai p-value dan titik kritis Bagi teman-teman yang pernah mengenal statistika, pasti familier dengan istilah p-value dan titik kritis. P-value biasanya didefinisikan sebagai probabiltas atau peluang maksimal yang diamati dari hasil uji statistik, bahasa gampangnya adalah besarnya kesalahan penelitian berdasarkan uji statistik. Sebagai contoh sederhana, dari 100 orang dengan nama masing-masing dan diklasifikasikan ke dalam gender nama perempuan dan nama laki-laki, didapatkan nilai p-value uji statistiknya sebesar 0,05 atau 5%. Itu artinya, dari 100 orang, ada kemungkinan sebanyak 5 orang yang namanya salah klasifikasi. Dari namanya terdeteksi sebagai nama perempuan, padahal aktualnya yang bersangkutan bergender laki-laki. Sedangkan titik kritis atau titik uji adalah nilai batas pengujian hipotesis statistik, apakah masuk dalam wilayah tolak hipotesis, ataukah gagal menolaknya. Titik ini berkaitan erat dengan nilai p-value . Kalau biasanya kita mendapatkan kedua nilai ini da...

Cara Mendowload dan Install R serta RStudio di Windows (Step by Step)

Cara Download dan Install R serta R Studio di Windows Halo teman-teman, mohon maaf karena beberapa waktu ini, blog ini sempat vakum dari unggahan. Kali ini saya akan coba berbagai mengenai bagaimana cara mengunduh ( download ) dan menginstal ( install ) program R sekaligus R Studio khususnya di Windows. Unggahan kali ini sedikit terbalik karena semestinya saya unggah terlebih dahulu pertama kali di blog ini, namun bukan masalah, mengingat kemarin ada beberapa pihak yang meminta untuk menerangkap bagaimana tahapan mengunduh dan instalasi R dan R Studio, jadinya saya dahulukan pada unggahan ini sebelum pembahasan mengenai Data Mining , Data Science , atau bahasan Big Data kita terlampau jauh. Baik, kita akan mulai dengan bagaimana mengunduh R dan R Studio melalui mesin pencari Google. R dan R Studio ini memang beberapa waktu terakhir ini booming , apalagi dengan munculnya konsep mengenai Big Data , Data Modelling, Data Mining, dan Data Science serta Data Visualization . Sebenarnya, men...

Analisis Tipologi Klassen (Klassen Typology) dan Visualisasi Spasialnya dengan R

Tipologi Klassen dan visualisasinya dengan R Halo teman-teman, sebelumnya kita telah membahas tentang analisis Shift Share dan Location Quotient (LQ) dengan menggunakan R. Kali ini, kita akan membahas mengenai satu lagi alat analisis yang sebenarnya merupakan alat analisis tiga serangkai dari SS dan LQ, yaitu analisis Tipologi Klassen. Dalam penelitian ekonomi kewilayahan, ketiga analisis ini seringkali digunakan, baik dalam rangka melihat perkembangan dan transformasi struktur ekonomi suatu wilayah maupun melihat keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif wilayah satu dengan wilayah lainnya dengan mengacu wilayah referensi. Terlebih dulu, sebelum melakukan visualisasi spasial menggunakan fungsi plot(), ada baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai Tipologi Klassen itu sendiri. Tipologi Klassen merupakan teknik pengelompokan sektor, subsektor, lapangan usaha, atau komoditas tertentu di wilayah analisis berdasarkan pertumbuhan nilai tambah wilayah analisis terhadap nasional atau...