Langsung ke konten utama

Penerapan PPS Sampling Hasil Scraping Googlesheet Pendaftar Sekolah Kedinasan dengan Python

Penerapan PPS Sampling Hasil Scraping GoogleSheet Pendaftar Sekolah Kedinasan dengan Python

Pada artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas mengenai teknik sampling menggunakan R. Setelah pada artikel kemarin kita mulai beranjak untuk membahas teknik Simple Random Sampling (SRS) dengan Python, kini kita akan mencoba mengulas bagaimana penerapan teknik pengambilan sampel Probability Proportional to Size (PPS) dengan Python.

Probability Proportional to Size Sampling (PPS Sampling) merupakan salah satu teknik pengambilan sampel dalam statistika untuk memilih unit populasi secara acak dengan mempertimbangkan besarnya proporsi serta variabel berupa informasi tambahan (auxilary information) dalam populasi. PPS Sampling biasa dimanfaatkan ketika size unit populasi berbeda-beda sedangkan kita memerlukan sampel yang mampu mewakili populasi secara proporsional.

Dalam PPS Sampling, setiap unit populasi diberi identitas unik kemudian diberi bobot yang sesuai dengan Size masing-masing. Unit-unit dengan bobot yang lebih besar tentu berpeluang besar terpilih sebagai sampel. Demikian sebaliknya, untuk unit berbobot kecil maka peluang terpilih menjadi sampel juga kecil.

Berdasarkan cara pengambilannya, PPS Sampling terbagi dalam 2 cara, yakni pengambilan dengan pengembalian (with replacement) dan pengambilan tanpa pengembalian (without replacement). Dalam PPS Sampling tanpa pengembalian (wor), setiap unit populasi telah terpilih tidak dikembalikan ke dalam populasi, sehingga tidak berpeluang terpilih kembali pada pengambilan berikutnya. Sedangkan dalam PPS Sampling dengan pengembalian (wr), setiap unit dalam populasi yang telah terpilih dikembalikan dalam populasi dan karenanya unit tersebut mempengaruhi peluang terambilnya sampel pada pengambilan berikutnya.

Kelebihan PPS Sampling

PPS sampling ini pada praktiknya banyak sekali diterapkan karena cukup baik untuk populasi dengan unit-unit yang ukurannya berbeda. Hal ini sekaligus menjelaskan salah satu kelebihan dari PPS sampling. Selain itu, beberapa kelebihan lain dari Probability Proportional to Size Sampling (PPS Sampling) dapat kita uraikan sebagai berikut:

  1. Efisien: PPS Sampling memungkinkan pengambilan sampel lebih efisien dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel (SRS) karena unit-unit populasi yang lebih besar memiliki probabilitas yang lebih besar untuk dipilih dalam sampel. Ini mengartikan jumlah sampel yang dibutuhkan mencapai tingkat kepercayaan yang sama bisa lebih sedikit daripada teknik SRS;

  2. Mudah dilakukan: PPS Sampling relatif mudah dilakukan dan dapat dilakukan, terlebih dengan adanya perangkat statistik yang beragam saat ini;

  3. Fleksibel: PPS Sampling dapat disesuaikan dengan berbagai jenis data, termasuk data yang berdistribusi normal atau tidak normal, data yang berdistribusi simetris atau asimetris, dan data yang berdistribusi tunggal atau banyak;

  4. Memungkinkan analisis stratifikasi: PPS Sampling memungkinkan analisis stratifikasi untuk dilakukan, yang memungkinkan pengambilan sampel yang lebih spesifik dan fokus pada subpopulasi tertentu yang dianggap penting atau menarik dalam populasi secara keseluruhan.

Kelemahan PPS Sampling

Kendati memiliki sejumlah kelebihan, PPS sampling juga tak lepas dari kelemahan. Berikut adalah beberapa kelemahan dari teknik sampling ini:

  1. Kesulitan dalam menentukan bobot unit-unit populasi: PPS Sampling membutuhkan informasi tentang ukuran unit-unit populasi untuk menentukan bobotnya. Jika informasi ini tidak tersedia atau sulit didapatkan, maka PPS Sampling tidak dapat dilakukan dengan efektif.

  2. Sulit dalam menangani unit-unit populasi yang sangat besar: Jika terdapat unit-unit populasi yang sangat besar, maka PPS Sampling dapat menghasilkan sampel yang terlalu besar dan sulit untuk dikelola atau menganalisis.

  3. Memerlukan perangkat lunak khusus: PPS Sampling memerlukan perangkat lunak statistik khusus untuk menghitung bobot unit-unit populasi dan mengambil sampel yang sesuai. Jika tidak memiliki akses atau kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak tersebut, maka PPS Sampling tidak dapat dilakukan.

  4. Rentan terhadap kesalahan non-sampling: Seperti halnya dengan teknik pengambilan sampel lainnya, PPS Sampling juga rentan terhadap kesalahan non-sampling, seperti kesalahan dalam pengukuran atau pengamatan variabel-variabel yang terlibat dalam studi.

  5. Memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak: PPS Sampling memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak daripada teknik pengambilan sampel acak sederhana karena memerlukan perhitungan yang lebih rumit dan cermat dalam menentukan bobot unit-unit populasi.

Baik, itu sekilas penjelasan mengenai PPS sampling. Selanjutnya, dalam artikel ini kita akan mempraktikkan web scraping dan teknik sampling sekaligus. Obyek yang menjadi target scraping kita adalah data berbentuk googlesheet perkembangan pendaftaran Sekolah Kedinasan per 14 April 2023. Adapun alat untuk kita gunakan web scraping adalah Python. Setelah itu, kita akan coba untuk memilih 10 Sekolah Kedinasan untuk memperoleh target misalkan rata-rata nilai rapor pendaftar Sekolah Kedinasan tahun 2023. Sebagai catatan bahwa auxilary information dalam praktik kita kali ini adalah jumlah peserta yang berhasil melakukan submit pendaftaran Sekolah kedinasan.

Berikut langkah-langkah web scraping googlesheet pendaftar Sekolah Kedinasan dan kemudian menerapkan PPS sampling:


stis

Demikian sedikit sharing kita kali ini. Jangan lupa untuk terus menyimak setiap artikel baru dan unik dalam blog ini. Selamat memahami dan mempraktikkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari P - Value dan Titik Kritis Uji F, Uji t, Uji Chi Square, dan Uji Z Normal dengan R

Mencari nilai p-value dan titik kritis Bagi teman-teman yang pernah mengenal statistika, pasti familier dengan istilah p-value dan titik kritis. P-value biasanya didefinisikan sebagai probabiltas atau peluang maksimal yang diamati dari hasil uji statistik, bahasa gampangnya adalah besarnya kesalahan penelitian berdasarkan uji statistik. Sebagai contoh sederhana, dari 100 orang dengan nama masing-masing dan diklasifikasikan ke dalam gender nama perempuan dan nama laki-laki, didapatkan nilai p-value uji statistiknya sebesar 0,05 atau 5%. Itu artinya, dari 100 orang, ada kemungkinan sebanyak 5 orang yang namanya salah klasifikasi. Dari namanya terdeteksi sebagai nama perempuan, padahal aktualnya yang bersangkutan bergender laki-laki. Sedangkan titik kritis atau titik uji adalah nilai batas pengujian hipotesis statistik, apakah masuk dalam wilayah tolak hipotesis, ataukah gagal menolaknya. Titik ini berkaitan erat dengan nilai p-value . Kalau biasanya kita mendapatkan kedua nilai ini da...

Cara Mendowload dan Install R serta RStudio di Windows (Step by Step)

Cara Download dan Install R serta R Studio di Windows Halo teman-teman, mohon maaf karena beberapa waktu ini, blog ini sempat vakum dari unggahan. Kali ini saya akan coba berbagai mengenai bagaimana cara mengunduh ( download ) dan menginstal ( install ) program R sekaligus R Studio khususnya di Windows. Unggahan kali ini sedikit terbalik karena semestinya saya unggah terlebih dahulu pertama kali di blog ini, namun bukan masalah, mengingat kemarin ada beberapa pihak yang meminta untuk menerangkap bagaimana tahapan mengunduh dan instalasi R dan R Studio, jadinya saya dahulukan pada unggahan ini sebelum pembahasan mengenai Data Mining , Data Science , atau bahasan Big Data kita terlampau jauh. Baik, kita akan mulai dengan bagaimana mengunduh R dan R Studio melalui mesin pencari Google. R dan R Studio ini memang beberapa waktu terakhir ini booming , apalagi dengan munculnya konsep mengenai Big Data , Data Modelling, Data Mining, dan Data Science serta Data Visualization . Sebenarnya, men...

Analisis Tipologi Klassen (Klassen Typology) dan Visualisasi Spasialnya dengan R

Tipologi Klassen dan visualisasinya dengan R Halo teman-teman, sebelumnya kita telah membahas tentang analisis Shift Share dan Location Quotient (LQ) dengan menggunakan R. Kali ini, kita akan membahas mengenai satu lagi alat analisis yang sebenarnya merupakan alat analisis tiga serangkai dari SS dan LQ, yaitu analisis Tipologi Klassen. Dalam penelitian ekonomi kewilayahan, ketiga analisis ini seringkali digunakan, baik dalam rangka melihat perkembangan dan transformasi struktur ekonomi suatu wilayah maupun melihat keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif wilayah satu dengan wilayah lainnya dengan mengacu wilayah referensi. Terlebih dulu, sebelum melakukan visualisasi spasial menggunakan fungsi plot(), ada baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai Tipologi Klassen itu sendiri. Tipologi Klassen merupakan teknik pengelompokan sektor, subsektor, lapangan usaha, atau komoditas tertentu di wilayah analisis berdasarkan pertumbuhan nilai tambah wilayah analisis terhadap nasional atau...