Langsung ke konten utama

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan R

Uji normalitas KS dengan R

Setelah kita memahami dan mempraktikan bagaimana menerapkan uji normalitas residual model dengan uji Jarque-Bera (bagi teman-teman yang belum menyimak bisa klik di sini), kita akan melanjutkan belajar bareng bagaimana sih melakukan uji normalitas residual model dengan uji Kolmogorov-Smirnov (KS-test).

Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan uji asumsi distribusi pada data statistik yang mentitikberatkan pada selisih antara frekuensi distribusi teoritis dan distribusi dari data atau sebaran data sebenarnya. prinsip uji ini adalah untuk melihat apakah sebaran data sebenarnya telah mengikuti sebaran teoritis tertentu termasuk di dalamnya distribusi normal atau tidak. Langkah-langkah sederhana pengujian normalitas KS dapat dikonfigurasikan dengan tabel berikut:

Konfigurasi uji Kolmogorov-Smirnov

 

Keterangan tabel konfigurasi uji Kolmogorov-Smirnov

Setelah seluruh nilai D dalam tabel telah diperoleh, langkah berikutnya adalah dengan memilih nilai D terbesar kemudian membandingkannya dengan D tabel Kolmogorov-Smirnov. Bila nilai D terbesar data kurang dari D tabel KS, maka disimpulkan bahwa sebaran data kita telah mengikuti distribusi normal.

Uji KS untuk normalitas residual model sendiri pada dasarnya dibangun untuk pengujian data nonparametrik. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, diformulasikan pula uji KS untuk pengujian data parametrik dengan modifikasi Liliefors. Algoritma yang dikembangkan Liliefors sendiri secara mendasar sama dengan KS, hanya saja perbedaannya terletak pada kriteria pengujiannya. Dalam uji KS modifikasi Liliefors, sebaran data dikatakan memenuhi kenormalan bila nilai L terbesar data kurang dari L tabel Liliefors.

Lantas, bagaimana sih penerapannya dalam bahasa R? Cukup mudah teman-teman. Kita dapat menggunakan uji KS ini tanpa bantuan package, artinya kita hanya langsung mengetikkan ujinya secara langsung setelah model terbentuk. Codenya adalah sebagai berikut:

Code:

#Mengenerate Dataset
x1 <- c(8, 7, 9, 3, 6, 8, 9, 2, 9, 8, 4, 4, 6, 10)
y <- c(5, 4, 7, 2, 5, 6, 8, 3, 5, 7, 2, 2, 3, 9)
df <- data.frame(x1, y)

#Melihat sekilas dataset
head(df)

Hasil:

  x1 y
1  8 5
2  7 4
3  9 7
4  3 2
5  6 5
6  8 6

Code:

#Pemodelan Regresi Linier Sederhana
model <- lm(y~x1, data = df)

#Melihat ringkasan pemodelan regresi linier berganda
summary(model)

Hasil:

Call:
lm(formula = y ~ x1, data = df)
Residuals:
     Min       1Q   Median       3Q      Max
-1.73476 -0.89163  0.05322  0.96009  1.84120
Coefficients:
            Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)    
(Intercept)  -0.4343     0.9209  -0.472    0.646    
x1            0.7966     0.1301   6.121 5.17e-05 ***
---
Signif. codes:  0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 1.187 on 12 degrees of freedom
Multiple R-squared:  0.7574,    Adjusted R-squared:  0.7372
F-statistic: 37.46 on 1 and 12 DF,  p-value: 5.171e-05

Code:

#uji Normalitas residual model
ks.test(model$residuals, ecdf(model$residuals))

Hasil:

    One-sample Kolmogorov-Smirnov test
data:  model$residuals
D = 0.14286, p-value = 0.9375
alternative hypothesis: two-sided

Interprtasi: terlihat bahwa nilai p-value uji KS sebesar 0,9375 atau lebih dari alpha 0,05 (misalkan yang dipakai alpha 0,05), sehingga disimpulkan bahwa residual model telah memenuhi asumsi normalitas.

Oke, demikian sedikit ulasan bagaimana kita menerapkan uji normalitas KS dengan R. Jangan lupa untuk share, tanya-tanya di kolom komentar, dan menyimak unggahan berikutnya. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari P - Value dan Titik Kritis Uji F, Uji t, Uji Chi Square, dan Uji Z Normal dengan R

Mencari nilai p-value dan titik kritis Bagi teman-teman yang pernah mengenal statistika, pasti familier dengan istilah p-value dan titik kritis. P-value biasanya didefinisikan sebagai probabiltas atau peluang maksimal yang diamati dari hasil uji statistik, bahasa gampangnya adalah besarnya kesalahan penelitian berdasarkan uji statistik. Sebagai contoh sederhana, dari 100 orang dengan nama masing-masing dan diklasifikasikan ke dalam gender nama perempuan dan nama laki-laki, didapatkan nilai p-value uji statistiknya sebesar 0,05 atau 5%. Itu artinya, dari 100 orang, ada kemungkinan sebanyak 5 orang yang namanya salah klasifikasi. Dari namanya terdeteksi sebagai nama perempuan, padahal aktualnya yang bersangkutan bergender laki-laki. Sedangkan titik kritis atau titik uji adalah nilai batas pengujian hipotesis statistik, apakah masuk dalam wilayah tolak hipotesis, ataukah gagal menolaknya. Titik ini berkaitan erat dengan nilai p-value . Kalau biasanya kita mendapatkan kedua nilai ini da...

Cara Mendowload dan Install R serta RStudio di Windows (Step by Step)

Cara Download dan Install R serta R Studio di Windows Halo teman-teman, mohon maaf karena beberapa waktu ini, blog ini sempat vakum dari unggahan. Kali ini saya akan coba berbagai mengenai bagaimana cara mengunduh ( download ) dan menginstal ( install ) program R sekaligus R Studio khususnya di Windows. Unggahan kali ini sedikit terbalik karena semestinya saya unggah terlebih dahulu pertama kali di blog ini, namun bukan masalah, mengingat kemarin ada beberapa pihak yang meminta untuk menerangkap bagaimana tahapan mengunduh dan instalasi R dan R Studio, jadinya saya dahulukan pada unggahan ini sebelum pembahasan mengenai Data Mining , Data Science , atau bahasan Big Data kita terlampau jauh. Baik, kita akan mulai dengan bagaimana mengunduh R dan R Studio melalui mesin pencari Google. R dan R Studio ini memang beberapa waktu terakhir ini booming , apalagi dengan munculnya konsep mengenai Big Data , Data Modelling, Data Mining, dan Data Science serta Data Visualization . Sebenarnya, men...

Analisis Tipologi Klassen (Klassen Typology) dan Visualisasi Spasialnya dengan R

Tipologi Klassen dan visualisasinya dengan R Halo teman-teman, sebelumnya kita telah membahas tentang analisis Shift Share dan Location Quotient (LQ) dengan menggunakan R. Kali ini, kita akan membahas mengenai satu lagi alat analisis yang sebenarnya merupakan alat analisis tiga serangkai dari SS dan LQ, yaitu analisis Tipologi Klassen. Dalam penelitian ekonomi kewilayahan, ketiga analisis ini seringkali digunakan, baik dalam rangka melihat perkembangan dan transformasi struktur ekonomi suatu wilayah maupun melihat keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif wilayah satu dengan wilayah lainnya dengan mengacu wilayah referensi. Terlebih dulu, sebelum melakukan visualisasi spasial menggunakan fungsi plot(), ada baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai Tipologi Klassen itu sendiri. Tipologi Klassen merupakan teknik pengelompokan sektor, subsektor, lapangan usaha, atau komoditas tertentu di wilayah analisis berdasarkan pertumbuhan nilai tambah wilayah analisis terhadap nasional atau...